Kamis, 14 Oktober 2010
They Kiss Again (Episode 2)
Ketika berada didalam akuarium raksasa, A Jian kembali tidak percaya saat melihat Zhi Shu dan Xiang Qin berada tak jauh darinya. Bisa ditebak, pemuda itu mengira semua hanya halusinasi tanpa sadar bahwa dua orang tersebut benar-benar nyata.
Begitu kembali ke kamar hotel, Xiang Qin langsung sumrigah terutama mengingat pesan ibu mertuanya : 'menjebak' Zhi Shu yang dianggap masih lugu untuk menjalani malam pertama yang romantis dan dari situ bisa mendapat bayi. Untuk itu, ia bahkan telah menyiapkan baju tidur yang seksi.
Dasar apes, semua rencananya berantakan (meski Zhi Shu sempat meninggalkan sifat dinginnya begitu melihat sang istri cemberut diatas ranjang) berkat bunyi bel pintu. Yang muncul lagi-lagi pasangan yang tidak bosan-bosannya mengganggu mereka : Merry dan sang calon suami A Qiao yang kali ini mengajak pasangan Xiang Qin-Zhi Shu untuk bermain poker hingga larut malam.
Bahkan saat keempatnya berada di pantai, Xiang Qin sempat dibuat cemburu oleh sikap manja Merry terhadap suaminya. Sempat kaget mendengar A Qiao yang telah mengejar sang kekasih selama 7 tahun, obrolan keduanya berubah jadi perdebatan karena pria itu tidak terima Merry yang dicintainya dijelek-jelekkan Xiang Qin.
Mendadak dari arah berlawanan, sebuah bola plastik melayang mengenai kepala Merry. Rupanya diam-diam, kedua orang tua Zhi Shu terus menguntit sang putra dan menantu. Ketakutan Xiang Qin kembali muncul saat acara makannya dengan Zhi Shu berantakan akibat kemunculan mendadak A Qiao. Pria asal Jepang itu mengabarkan bahwa Merry mendadak sakit perut.
Hati Xiang Qin makin hancur saat Zhi Shu memarahi dirinya yang cemburu dan malah menyuruh gadis itu membeli obat di sebuah apotik. Apa yang ditakutkan sang istri ternyata benar : Merry hanya beralasan supaya bisa berduaan dengan Zhi Shu dengan tujuan untuk merayu pria itu.
Tebakan Merry kalau semua pria bakal tunduk dengannya ternyata salah : dengan wajah dingin Zhi Shu menyebut bahwa gadis itu tidak sebanding dengan Xiang Qin. Dengan cepat, ia langsung keluar untuk mencari istrinya yang ternyata tersesat setelah sebelumnya sempat singgah ke sebuah kamar yang ditempati oleh kedua orang tua dan adiknya.
Rupanya, dari awal Zhi Shu sudah tahu kalau ayah dan ibunya terus mengikuti hingga ke Guam. Sementara itu di tempat lain, Xiang Qin yang tersesat berjalan tergesa-gesa dengan ketakutan ketika seorang pria (yang dengan bahasa Inggris berusaha menawarkan bantuan) terus mengikutinya.
Dasar kebetulan, dari kejauhan A Jian melihat Xiang Qin yang wajahnya pucat. Sempat mengira itu bagian dari halusinasi, pemuda itu akhirnya berteriak-teriak memanggil Xiang Qin yang berada di seberang jalan dan nampak sangat ketakutan.
Sumber :
http://www.indosiar.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar