Sinopsis Corner With Love
Episode 11
Saking marahnya, Qin Lang menumpahkan cat minyak kebajunya dan berkat desakan Xiao Yang, memutuskan untuk mengganti baju di kamar. Dasar apes, aksi tersebut disalahartikan oleh Bi Zhu (yang mengajak Xin Lei) dan diperparah oleh aksi Xiao Yang yang secara demonstratif memeluk Qin Lang.
Bisa ditebak, Qin Lang langsung marah besar terhadap Xiao Yang. Dengan tatapan dingin, pemuda itu menyebut bahwa Xiao Yang bakal mengerti semuanya setelah benar-benar menemukan seseorang yang dicintai sebelum berjalan menjauh. Tujuan Qin Lang cuma satu : mengejar Xin Lei. Sayang, bis yang ditumpangi gadis itu terlalu cepat bagi sepeda Qin Lang.
Begitu sampai dirumah, Qin Lang terus bergumam sendirian sampai dikejutkan oleh kemunculan Xin Lei yang merasa terganggu. Penuturan yang disampaikan oleh Xin Lei cukup mengejutkan : mengingat dirinya bakal segera keluar dari rumah yang ditinggali, gadis itu hendak membeberkan semuanya pada nenek Qin Lang termasuk kenyataan kalau mereka tidak berpacaran.
Keruan saja, Qin Lang langsung gelagapan dan mencegah niat tersebut dengan sejumlah alasan. Dasar Xin Lei, ia tidak mau kalah dan berbalik mengancam bakal menunjukkan foto Qin Lang ketika berada di Shanghai. Jalan tengah akhirnya ditawarkan : Xin Lei meminta Qin Lang mengakui kepada yang lain kalau keduanya telah sepakat mengakhiri hubungan.
Permintaan itu ternyata malah membuat Qin Lang lebih sedih, dan makin diperparah ketika Xin Lei mengembalikan sepatu yang dibelinya dengan alasan kurang modis. Untungnya untuk bagian terakhir Qin Lang tidak kehabisan akal, ia menggunakan kemampuan melukisnya untuk membuat motif di sepatu tersebut.
Keesokan paginya saat (secara kebetulan) berangkat ke Selatan bersama-sama, Xin Lei akhirnya menyerah dan memutuskan untuk memakai sepatu khusus yang telah digambar ulang oleh Qin Lang. Dasar konyol, sepanjang perjalanan pemuda itu berusaha menarik perhatian Xin Lei dengan mengemudikan mobilnya disamping mobil yang dinaiki gadis itu.
Gara-gara aksi tersebut, Qin Lang dan kawan-kawan malah sempat nyasar ke kota lain sebelum akhirnya kembali bertemu dengan Xin Lei, Bi Zhu, dan An Teng di sebuah hotel mewah. Di kamar masing-masing, keduanya mulai berpikir ulang soal kemungkinan 'putus.'
Aksi kekanak-kanakan Qin Lang yang selalu tidak mau kalah dengan An Teng akhirnya membuat Xin Lei sebal, dan didepan semuanya mereka kembali bertengkar dengan aksi demonstratif gadis itu yang membuang sepatu barunya. Berkat perasaan bersalah (dan dorongan A Yi dan Ba Dao), Qin Lang mengejar Xin Lei yang wajahnya memerah karena marah.
Untungnya selain kekanak-kanakan, Qin Lang punya imajinasi tinggi. Ceritanya tentang Gadis Korek Api yang dimodifikasi sukses membuat Xin Lei tersenyum, sehingga keduanya akhirnya berbaikan. Malamnya, keduanya bersama An Teng, Bi Zhu, A Yi dan Ba Dao menghabiskan waktu dengan bersantai di pinggir sebuah sungai romantis.
Bisa ditebak, Qin Lang langsung marah besar terhadap Xiao Yang. Dengan tatapan dingin, pemuda itu menyebut bahwa Xiao Yang bakal mengerti semuanya setelah benar-benar menemukan seseorang yang dicintai sebelum berjalan menjauh. Tujuan Qin Lang cuma satu : mengejar Xin Lei. Sayang, bis yang ditumpangi gadis itu terlalu cepat bagi sepeda Qin Lang.
Begitu sampai dirumah, Qin Lang terus bergumam sendirian sampai dikejutkan oleh kemunculan Xin Lei yang merasa terganggu. Penuturan yang disampaikan oleh Xin Lei cukup mengejutkan : mengingat dirinya bakal segera keluar dari rumah yang ditinggali, gadis itu hendak membeberkan semuanya pada nenek Qin Lang termasuk kenyataan kalau mereka tidak berpacaran.
Keruan saja, Qin Lang langsung gelagapan dan mencegah niat tersebut dengan sejumlah alasan. Dasar Xin Lei, ia tidak mau kalah dan berbalik mengancam bakal menunjukkan foto Qin Lang ketika berada di Shanghai. Jalan tengah akhirnya ditawarkan : Xin Lei meminta Qin Lang mengakui kepada yang lain kalau keduanya telah sepakat mengakhiri hubungan.
Permintaan itu ternyata malah membuat Qin Lang lebih sedih, dan makin diperparah ketika Xin Lei mengembalikan sepatu yang dibelinya dengan alasan kurang modis. Untungnya untuk bagian terakhir Qin Lang tidak kehabisan akal, ia menggunakan kemampuan melukisnya untuk membuat motif di sepatu tersebut.
Keesokan paginya saat (secara kebetulan) berangkat ke Selatan bersama-sama, Xin Lei akhirnya menyerah dan memutuskan untuk memakai sepatu khusus yang telah digambar ulang oleh Qin Lang. Dasar konyol, sepanjang perjalanan pemuda itu berusaha menarik perhatian Xin Lei dengan mengemudikan mobilnya disamping mobil yang dinaiki gadis itu.
Gara-gara aksi tersebut, Qin Lang dan kawan-kawan malah sempat nyasar ke kota lain sebelum akhirnya kembali bertemu dengan Xin Lei, Bi Zhu, dan An Teng di sebuah hotel mewah. Di kamar masing-masing, keduanya mulai berpikir ulang soal kemungkinan 'putus.'
Aksi kekanak-kanakan Qin Lang yang selalu tidak mau kalah dengan An Teng akhirnya membuat Xin Lei sebal, dan didepan semuanya mereka kembali bertengkar dengan aksi demonstratif gadis itu yang membuang sepatu barunya. Berkat perasaan bersalah (dan dorongan A Yi dan Ba Dao), Qin Lang mengejar Xin Lei yang wajahnya memerah karena marah.
Untungnya selain kekanak-kanakan, Qin Lang punya imajinasi tinggi. Ceritanya tentang Gadis Korek Api yang dimodifikasi sukses membuat Xin Lei tersenyum, sehingga keduanya akhirnya berbaikan. Malamnya, keduanya bersama An Teng, Bi Zhu, A Yi dan Ba Dao menghabiskan waktu dengan bersantai di pinggir sebuah sungai romantis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar