Sinopsis Silence
Episode 12
Dari kertas pemberian sahabat dari Marsnya belasan tahun silam, Shen Shen melihat nama yang ternyata sudah tidak asing lagi : sahabat dari Mars-nya. Sambil menitikkan air mata ia berusaha menghubungi pemuda itu namun berulang kali gagal. Tidak hanya itu, Shen Shen juga mendapati kalau Zuo Jun telah membohonginya.
Begitu tahu keadaan yang sebenarnya, Shen Shen langsung mengemasi barang-barangnya dan kembali ke Pulau Hijau. Sadar kalau gadis itu marah, Zuo Jun masih berusaha berkilah namun tidak dapat berkutik ketika Shen Shen menunjukkan surat berisi tulisan tangan Zuo Jun tentang nomor telepon Wei Yi.
Dengan suara tinggi, Zuo Jun akhirnya mengaku kalau semua itu dilakukannya karena cemburu sekaligus merasa pengorbanannya menjaga Shen Shen selama 13 tahun tidak ada artinya bagi gadis itu. Ucapan itu konon langsung membuat Shen Shen dilanda dilema.
Walau berat hati, Shen Shen merobek kertas berisi nomor telepon sahabat dari Mars-nya dan berniat kembali ke Zuo Jun. Namun adegan berikutnya membuat gadis itu terpukul, Shen Shen dengan mata kepala sendiri melihat Zuo Jun mencium bibir Xu Li (yang disangka sebagai gadis yang dicintainya itu).
Dalam keadaan sedih luar biasa, hanya satu orang yang terpikirkan oleh Shen Shen : Wei Yi. Melihat gadis itu berada di luar rumahnya dalam keadaan basah-kuyup, Wei Yi langsung menariknya masuk. Shen Shen yang belum tahu siapa Wei Yi sebenarnya berusaha merekatkan kertas berisi nomor telepon sahabat dari planet Mars-nya dan meminta pendapat pria itu.
Sambil menahan haru, Wei Yi sadar kalau Shen Shen sama sepertinya yang masih mengingat perkenalan 13 tahun silam. Semua pertanyaan yang terpendam selama ini terjawab sudah, pemuda itu sadar bahwa nasib kembali mempermainkannya di saat ia siap melepas semua yang dimiliki.
Paginya saat bangun, Wei Yi mendapati kalau Shen Shen telah pergi. Tidak hanya itu, ia juga memperoleh kejutan yaitu kemunculan mendadak Xiao Guang. Gadis itu memutuskan untuk menemani Wei Yi menghabiskan hari-hari terakhir hidupnya dan menolak memutuskan pertunangan, tanpa tahu kalau hati pria itu tidak lagi untuknya.
Wei Yi memutuskan untuk mengembalikan peluit Shen Shen yang tertinggal dirumahnya, namun ia malah bertemu A Han dan A Liang di wisma Shi Xi. Ucapan mereka tentang apa arti peluit itu membuat Wei Yi kembali teringat akan ucapan Zuo Jun.
Ingin menghilang selamanya, Wei Yi memberikan hadiah sebidang tanah yang sangat luas pada penghuni wisma Shi Xi (termasuk Shen Shen). Merasa aneh akan perubahan mendadak tersebut, gadis itu menyusul ke perusahaan Yi Yang, dan diberitahu Xu Li kalau Wei Yi telah berada di bandara dan siap kembali bertolak ke Taiwan.
***
Rupanya Wei Yi benar-benar berniat meninggalkan semua yang dicintainya dan pergi ke tempat yang tidak diketahui siapapun juga. Sebelum pergi, ia menelepon Xiao Guang, berpesan agar gadis itu bisa hidup bahagia dan tidak berusaha mencarinya.
Dasar nasib, pemuda itu ternyata berhasil ditemukan oleh Shen Shen yang tidak kalah cepat. Adegan dimana gadis itu berusaha menahan tubuh Wei Yi yang kesakitan menahan lambungnya yang sakit disalahartikan oleh Xiao Guang, yang ternyata juga berada disana. Tidak ingin niatnya pergi dihalangi, Wei Yi sengaja mengucapkan kalimat yang terdengar pedas.
Melihat Wei Yi siap beranjak pergi, Shen Shen mengirim pesan terakhir berisi perasaan yang sesungguhnya terhadap pemuda itu sambil berharap Wei Yi mau berbalik. Sayang, harapan tersebut ternyata tidak menjadi kenyataan sehingga Shen Shen hanya bisa melangkah keluar bandara dengan gontai.
Di kantor Yi Yang, Zuo Jun didatangi oleh Xu Li yang meminta pemuda itu melupakan kejadian saat mereka mabuk. Dari penuturan gadis itu, muncul sebuah pengakuan mengejutkan : rupanya Xu Li sengaja masuk ke perusahaan Yi Yang dan merebut posisi terhormat karena punya dendam pribadi dengan keluarga Qi.
Sementara itu, Xiao Guang yang masih terpukul semakin marah saat sadar kalau fakta bahwa Wei Yi telah mencintai wanita lain sudah diketahui Han Xin. Namun, penuturan sang sahabat tentang perkenalan dan penantian selama 13 tahun membuat mata gadis itu terbuka.
Tentu saja tidak mudah bagi Xiao Guang untuk menerima kalau pria yang dicintainya ternyata lebih memilih seorang gadis yang hanya menghabiskan waktu seminggu bersama dibanding dirinya yang telah berada disamping Wei Yi selama bertahun-tahun. Sambil menangis, ia terus menyebut kalau hidup itu tidak adil.
Rupanya, Wei Yi tidak benar-benar pergi meninggalkan Pulau Hijau. Mendadak, ia muncul di rumah sakit tempat Han Xin bekerja dan menyebut setuju melakukan operasi. Di wisma Shi Xi, Shen Shen yang terkejut oleh sikap nekat Zuo Jun tersentuh oleh ketulusan pemuda itu yang meminta diberi satu kesempatan lagi.
Baru saja menuntaskan masalah dengan Zuo Jun, Shen Shen malah dilabrak oleh Xiao Guang. Dengan ketus, ia menyindir gadis bisu itu dan memintanya untuk tidak lagi mengganggu Wei Yi. Keruan saja, Zuo Jun yang kebetulan melintas tidak terima dan balik memarahi gadis yang masih dipenuhi cemburu itu.
Di hari operasi, Wei Yi meminta Han Xin untuk tidak menceritakan semua itu pada siapapun juga. Namun, dokter muda itu ingkar janji dan memberitahu Xiao Guang. Saat tiba di rumah sakit, gadis itu sangat sedih saat tahu kalau sel kanker di tubuh Wei Yi telah menyebar.
Begitu tahu keadaan yang sebenarnya, Shen Shen langsung mengemasi barang-barangnya dan kembali ke Pulau Hijau. Sadar kalau gadis itu marah, Zuo Jun masih berusaha berkilah namun tidak dapat berkutik ketika Shen Shen menunjukkan surat berisi tulisan tangan Zuo Jun tentang nomor telepon Wei Yi.
Dengan suara tinggi, Zuo Jun akhirnya mengaku kalau semua itu dilakukannya karena cemburu sekaligus merasa pengorbanannya menjaga Shen Shen selama 13 tahun tidak ada artinya bagi gadis itu. Ucapan itu konon langsung membuat Shen Shen dilanda dilema.
Walau berat hati, Shen Shen merobek kertas berisi nomor telepon sahabat dari Mars-nya dan berniat kembali ke Zuo Jun. Namun adegan berikutnya membuat gadis itu terpukul, Shen Shen dengan mata kepala sendiri melihat Zuo Jun mencium bibir Xu Li (yang disangka sebagai gadis yang dicintainya itu).
Dalam keadaan sedih luar biasa, hanya satu orang yang terpikirkan oleh Shen Shen : Wei Yi. Melihat gadis itu berada di luar rumahnya dalam keadaan basah-kuyup, Wei Yi langsung menariknya masuk. Shen Shen yang belum tahu siapa Wei Yi sebenarnya berusaha merekatkan kertas berisi nomor telepon sahabat dari planet Mars-nya dan meminta pendapat pria itu.
Sambil menahan haru, Wei Yi sadar kalau Shen Shen sama sepertinya yang masih mengingat perkenalan 13 tahun silam. Semua pertanyaan yang terpendam selama ini terjawab sudah, pemuda itu sadar bahwa nasib kembali mempermainkannya di saat ia siap melepas semua yang dimiliki.
Paginya saat bangun, Wei Yi mendapati kalau Shen Shen telah pergi. Tidak hanya itu, ia juga memperoleh kejutan yaitu kemunculan mendadak Xiao Guang. Gadis itu memutuskan untuk menemani Wei Yi menghabiskan hari-hari terakhir hidupnya dan menolak memutuskan pertunangan, tanpa tahu kalau hati pria itu tidak lagi untuknya.
Wei Yi memutuskan untuk mengembalikan peluit Shen Shen yang tertinggal dirumahnya, namun ia malah bertemu A Han dan A Liang di wisma Shi Xi. Ucapan mereka tentang apa arti peluit itu membuat Wei Yi kembali teringat akan ucapan Zuo Jun.
Ingin menghilang selamanya, Wei Yi memberikan hadiah sebidang tanah yang sangat luas pada penghuni wisma Shi Xi (termasuk Shen Shen). Merasa aneh akan perubahan mendadak tersebut, gadis itu menyusul ke perusahaan Yi Yang, dan diberitahu Xu Li kalau Wei Yi telah berada di bandara dan siap kembali bertolak ke Taiwan.
***
Rupanya Wei Yi benar-benar berniat meninggalkan semua yang dicintainya dan pergi ke tempat yang tidak diketahui siapapun juga. Sebelum pergi, ia menelepon Xiao Guang, berpesan agar gadis itu bisa hidup bahagia dan tidak berusaha mencarinya.
Dasar nasib, pemuda itu ternyata berhasil ditemukan oleh Shen Shen yang tidak kalah cepat. Adegan dimana gadis itu berusaha menahan tubuh Wei Yi yang kesakitan menahan lambungnya yang sakit disalahartikan oleh Xiao Guang, yang ternyata juga berada disana. Tidak ingin niatnya pergi dihalangi, Wei Yi sengaja mengucapkan kalimat yang terdengar pedas.
Melihat Wei Yi siap beranjak pergi, Shen Shen mengirim pesan terakhir berisi perasaan yang sesungguhnya terhadap pemuda itu sambil berharap Wei Yi mau berbalik. Sayang, harapan tersebut ternyata tidak menjadi kenyataan sehingga Shen Shen hanya bisa melangkah keluar bandara dengan gontai.
Di kantor Yi Yang, Zuo Jun didatangi oleh Xu Li yang meminta pemuda itu melupakan kejadian saat mereka mabuk. Dari penuturan gadis itu, muncul sebuah pengakuan mengejutkan : rupanya Xu Li sengaja masuk ke perusahaan Yi Yang dan merebut posisi terhormat karena punya dendam pribadi dengan keluarga Qi.
Sementara itu, Xiao Guang yang masih terpukul semakin marah saat sadar kalau fakta bahwa Wei Yi telah mencintai wanita lain sudah diketahui Han Xin. Namun, penuturan sang sahabat tentang perkenalan dan penantian selama 13 tahun membuat mata gadis itu terbuka.
Tentu saja tidak mudah bagi Xiao Guang untuk menerima kalau pria yang dicintainya ternyata lebih memilih seorang gadis yang hanya menghabiskan waktu seminggu bersama dibanding dirinya yang telah berada disamping Wei Yi selama bertahun-tahun. Sambil menangis, ia terus menyebut kalau hidup itu tidak adil.
Rupanya, Wei Yi tidak benar-benar pergi meninggalkan Pulau Hijau. Mendadak, ia muncul di rumah sakit tempat Han Xin bekerja dan menyebut setuju melakukan operasi. Di wisma Shi Xi, Shen Shen yang terkejut oleh sikap nekat Zuo Jun tersentuh oleh ketulusan pemuda itu yang meminta diberi satu kesempatan lagi.
Baru saja menuntaskan masalah dengan Zuo Jun, Shen Shen malah dilabrak oleh Xiao Guang. Dengan ketus, ia menyindir gadis bisu itu dan memintanya untuk tidak lagi mengganggu Wei Yi. Keruan saja, Zuo Jun yang kebetulan melintas tidak terima dan balik memarahi gadis yang masih dipenuhi cemburu itu.
Di hari operasi, Wei Yi meminta Han Xin untuk tidak menceritakan semua itu pada siapapun juga. Namun, dokter muda itu ingkar janji dan memberitahu Xiao Guang. Saat tiba di rumah sakit, gadis itu sangat sedih saat tahu kalau sel kanker di tubuh Wei Yi telah menyebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar