Sinopsis Corner With Love
Episode 13
Begitu mendengar Xin Lei tidak jadi dipecat, Ken yang tidak lain merupakan manajer An Teng marah-marah dan terus mendesak agar sang klien mau pindah hotel. Tidak tahan lagi dengan omelan-omelan Ken, An Teng langsung angkat bicara. Selain menolak semua sarannya, pianis itu juga ingin agar Xin Lei tetap melayaninya.
Saking terkesannya dengan kebaikan hati Xin Lei, An Teng mempercayakan rahasia terbesarnya : nomor kombinasi brankas berisi cincin berlian peninggalan kakaknya yang telah meninggal. Menyebut siap memberi tiket dengan tempat duduk terbaik di konser, An Teng tidak sadar kalau pembicaraannya dengan Xin Lei didengar oleh seorang pegawai hotel bernama Yan Ling yang juga merupakan rival Xin Lei.
Begitu sampai dirumah, Xin Lei merasa girang saat mendapati sebuah surat yang dikirim oleh mantan asistennya Xi Xian. Baru saja tersenyum lebar usai membalas, tanpa sengaja ia mendengar pembicaraan Nenek Mu Dan dan Qin Lang seputar dirinya. Dalam obrolan tersebut, Xin Lei disebut harus segera pindah setelah menerima gaji dan hal itu disetujui oleh Qin Lang.
Apes bagi keduanya, dari belakang Xin Lei langsung muncul dan dengan wajah serius menyebut siap memenuhi keinginan tersebut. Saat berusaha membujuk gadis itu, Qin Lang malah terlibat pertengkaran yang justru malah semakin memperkuat keinginan Xin Lei untuk segera hengkang.
Di hari terakhirnya tinggal, ternyata pernyataan Xin Lei yang ingin tetap tinggal tidak cuma ditunggu oleh Qin Lang namun juga oleh Ah Da dan Nenek Mu Dan (yang diam-diam menyesali keputusannya dan sudah terlanjur menyayangi 'kekasih' cucunya tersebut). Sambil berjalan keluar, Xin Lei tersenyum pahit dan sadar kalau dirinya sudah begitu akrab dengan Qin Lang sekeluarga.
Konflik tersebut ternyata merupakan dari awan mendung yang menaungi Xin Lei. Ketika kembali ke hotel, An Teng kehilangan cincin berharganya yang justru ditemukan di loker Xin Lei. Meski tidak mencuri, namun sulit bagi gadis itu untuk mengelak sehingga akhirnya dijebloskan ke tahanan.
Begitu mendengar berita tersebut, Qin Lang dan Nenek Mu Dan langsung bergegas ke kantor polisi. Ketika pihak berwajib tidak berhasil dibujuk, pemuda itu meneruskan langkahnya ke hotel untuk bertemu dengan An Teng. Alih-alih berusaha membujuk An Teng membatalkan tuntutan, ada fakta baru yang diketahui Qin Lang : diam-diam, Xin Lei ternyata juga mencintainya yang bisa dibuktikan lewat foto sang pianis.
Belakangan, An Teng akhirnya membatalkan tuntutan sehingga Xin Lei bisa dibebaskan asalkan membayar uang jaminan. Menolak bantuan dari An Teng, nenek Mu Dan mengambil jalan pintas dengan menggadaikan sertifikat rumahnya ke keluarga Xiao Yang demi mendapatkan yang demi membebaskan Xin Lei.
Keruan saja, Xiao Yang makin kesal karena Nenek Mu Dan yang keras hati sekalipun ternyata begitu menyayangi Xin Lei. Begitu sampai di rumah, Nenek Mu Dan langsung menelepon sang cucu dan memberikan uang yang didapatnya dengan satu tujuan : menebus kebebasan Xin Lei.
***
Keruan saja, keegoisan Xin Lei membuat Qin Lang marah apalagi mengingat banyak pihak termasuk nenek Mu Dan telah berkorban begitu besar demi menyelamatkan gadis itu. Dari kejauhan, An Teng melihat adegan pertengkaran antara Xin Lei-Qin Lang dan sadar kalau keduanya memang saling mencintai.
Sambil menangis tersedu-sedu dan basah-kuyup, Xin Lei akhirnya berhasil dibujuk pulang oleh Qin Lang. Yang membuat gadis itu terharu, Nenek Mu Dan dan A Da menyambutnya dengan wajah kuatir. Tidak cuma itu, Qin Lang bahkan menyiapkan masakan khusus asal Shanghai demi menyenangkan hatinya.
Namun, pukulan demi pukulan batin yang menimpa membuat Xin Lei muntah-muntah hingga mengalami demam. Begitu terbangun, Xin Lei mendapati Nenek Mu Dan memeluk sambil menghiburnya. Tidak cuma itu, Qin Lang bahkan menungguinya semalaman. Kehangatan yang dirasakan dalam keluarga tersebut membuat Xin Lei akhirnya sadar dimana dirinya seharusnya tinggal.
Setelah melakukan pekerjaan yang tidak pernah disangka-sangka sebelumnya, Xin Lei kembali ke hotel untuk mengambil barang-barangnya sekaligus mengajukan surat pengunduran diri. Kepergian Xin Lei ternyata membuat rasa setia kawan Bi Zhu bangkit, dan akhirnya memutuskan untuk ikut mundur. Siapa sangka sebelum pergi, ada kabar baik yang siap diterima gadis itu.
Tanpa disengaja, Yan Ling kelepasan bicara sehingga An Teng akhirnya sadar kalau bukan Xin Lei yang mencuri cincin kesayangannya. Ketika diberitahu, Xin Lei langsung melabrak Yan Lin sebelum akhirnya ketahuan siapa dalang dibalik semua kejadian yang menimpanya : Xiao Yang.
Tahu apa penyebab kelakuan sang atasan, dengan wajah dingin Xin Lei menyebut tidak bakal melepas Qin Lang meski dirinya harus dipenjara sekalipun sebelum kemudian berjalan pergi. Belakangan sambil meminta Bi Zhu untuk tidak menceritakan semua perkataannya, Xin Lei tersadar bahwa sesungguhnya ia memang sangat menyukai Qin Lang.
Saat sampai dirumah, Xin Lei mendapati sepucuk surat dan cincin berlian milik An Teng. Dengan terburu-buru, gadis itu langsung menyusul ke bandara dan akhirnya sempat untuk bertemu dengan sang pianis untuk terakhir kalinya. Selain bisa meluruskan semua kesalahpahaman dan berpisah sebagai teman baik, lagi-lagi lewat orang lain Xin Lei disadarkan betapa besarnya cinta Qin Lang pada gadis itu.
Sempat deg-degan memikirkan kepada siapa nenek Mu Dan meminjam uang untuk menebusnya, Xin Lei diajak makan malam di sebuah tempat romantis oleh Qin Lang, yang berhutang janji pada An Teng untuk menuturkan perasaannya pada gadis itu. Siapa sangka, keduanya sama-sama gengsi sehingga bukannya memproklamirkan diri sebagai sepasang kekasih, keduanya malah beradu mulut (lagi).
Begitu sampai dirumah, Xin Lei merasa girang saat mendapati sebuah surat yang dikirim oleh mantan asistennya Xi Xian. Baru saja tersenyum lebar usai membalas, tanpa sengaja ia mendengar pembicaraan Nenek Mu Dan dan Qin Lang seputar dirinya. Dalam obrolan tersebut, Xin Lei disebut harus segera pindah setelah menerima gaji dan hal itu disetujui oleh Qin Lang.
Apes bagi keduanya, dari belakang Xin Lei langsung muncul dan dengan wajah serius menyebut siap memenuhi keinginan tersebut. Saat berusaha membujuk gadis itu, Qin Lang malah terlibat pertengkaran yang justru malah semakin memperkuat keinginan Xin Lei untuk segera hengkang.
Di hari terakhirnya tinggal, ternyata pernyataan Xin Lei yang ingin tetap tinggal tidak cuma ditunggu oleh Qin Lang namun juga oleh Ah Da dan Nenek Mu Dan (yang diam-diam menyesali keputusannya dan sudah terlanjur menyayangi 'kekasih' cucunya tersebut). Sambil berjalan keluar, Xin Lei tersenyum pahit dan sadar kalau dirinya sudah begitu akrab dengan Qin Lang sekeluarga.
Konflik tersebut ternyata merupakan dari awan mendung yang menaungi Xin Lei. Ketika kembali ke hotel, An Teng kehilangan cincin berharganya yang justru ditemukan di loker Xin Lei. Meski tidak mencuri, namun sulit bagi gadis itu untuk mengelak sehingga akhirnya dijebloskan ke tahanan.
Begitu mendengar berita tersebut, Qin Lang dan Nenek Mu Dan langsung bergegas ke kantor polisi. Ketika pihak berwajib tidak berhasil dibujuk, pemuda itu meneruskan langkahnya ke hotel untuk bertemu dengan An Teng. Alih-alih berusaha membujuk An Teng membatalkan tuntutan, ada fakta baru yang diketahui Qin Lang : diam-diam, Xin Lei ternyata juga mencintainya yang bisa dibuktikan lewat foto sang pianis.
Belakangan, An Teng akhirnya membatalkan tuntutan sehingga Xin Lei bisa dibebaskan asalkan membayar uang jaminan. Menolak bantuan dari An Teng, nenek Mu Dan mengambil jalan pintas dengan menggadaikan sertifikat rumahnya ke keluarga Xiao Yang demi mendapatkan yang demi membebaskan Xin Lei.
Keruan saja, Xiao Yang makin kesal karena Nenek Mu Dan yang keras hati sekalipun ternyata begitu menyayangi Xin Lei. Begitu sampai di rumah, Nenek Mu Dan langsung menelepon sang cucu dan memberikan uang yang didapatnya dengan satu tujuan : menebus kebebasan Xin Lei.
***
Keruan saja, keegoisan Xin Lei membuat Qin Lang marah apalagi mengingat banyak pihak termasuk nenek Mu Dan telah berkorban begitu besar demi menyelamatkan gadis itu. Dari kejauhan, An Teng melihat adegan pertengkaran antara Xin Lei-Qin Lang dan sadar kalau keduanya memang saling mencintai.
Sambil menangis tersedu-sedu dan basah-kuyup, Xin Lei akhirnya berhasil dibujuk pulang oleh Qin Lang. Yang membuat gadis itu terharu, Nenek Mu Dan dan A Da menyambutnya dengan wajah kuatir. Tidak cuma itu, Qin Lang bahkan menyiapkan masakan khusus asal Shanghai demi menyenangkan hatinya.
Namun, pukulan demi pukulan batin yang menimpa membuat Xin Lei muntah-muntah hingga mengalami demam. Begitu terbangun, Xin Lei mendapati Nenek Mu Dan memeluk sambil menghiburnya. Tidak cuma itu, Qin Lang bahkan menungguinya semalaman. Kehangatan yang dirasakan dalam keluarga tersebut membuat Xin Lei akhirnya sadar dimana dirinya seharusnya tinggal.
Setelah melakukan pekerjaan yang tidak pernah disangka-sangka sebelumnya, Xin Lei kembali ke hotel untuk mengambil barang-barangnya sekaligus mengajukan surat pengunduran diri. Kepergian Xin Lei ternyata membuat rasa setia kawan Bi Zhu bangkit, dan akhirnya memutuskan untuk ikut mundur. Siapa sangka sebelum pergi, ada kabar baik yang siap diterima gadis itu.
Tanpa disengaja, Yan Ling kelepasan bicara sehingga An Teng akhirnya sadar kalau bukan Xin Lei yang mencuri cincin kesayangannya. Ketika diberitahu, Xin Lei langsung melabrak Yan Lin sebelum akhirnya ketahuan siapa dalang dibalik semua kejadian yang menimpanya : Xiao Yang.
Tahu apa penyebab kelakuan sang atasan, dengan wajah dingin Xin Lei menyebut tidak bakal melepas Qin Lang meski dirinya harus dipenjara sekalipun sebelum kemudian berjalan pergi. Belakangan sambil meminta Bi Zhu untuk tidak menceritakan semua perkataannya, Xin Lei tersadar bahwa sesungguhnya ia memang sangat menyukai Qin Lang.
Saat sampai dirumah, Xin Lei mendapati sepucuk surat dan cincin berlian milik An Teng. Dengan terburu-buru, gadis itu langsung menyusul ke bandara dan akhirnya sempat untuk bertemu dengan sang pianis untuk terakhir kalinya. Selain bisa meluruskan semua kesalahpahaman dan berpisah sebagai teman baik, lagi-lagi lewat orang lain Xin Lei disadarkan betapa besarnya cinta Qin Lang pada gadis itu.
Sempat deg-degan memikirkan kepada siapa nenek Mu Dan meminjam uang untuk menebusnya, Xin Lei diajak makan malam di sebuah tempat romantis oleh Qin Lang, yang berhutang janji pada An Teng untuk menuturkan perasaannya pada gadis itu. Siapa sangka, keduanya sama-sama gengsi sehingga bukannya memproklamirkan diri sebagai sepasang kekasih, keduanya malah beradu mulut (lagi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar