Sinopsis Love Storm
Episode 2
Di rumahnya saat sedang menonton televisi, Bao Zhu melihat iklan sebuah handphone yang bentuknya sama persis dengan yang dimiliki pria yang dicari, yang kabarnya bisa mengeluarkan arus listrik kalau digunakan oleh orang yang bukan pemiliknya. Segera saja dia menelepon Jia Le. Dasar apes, Jia Le malah salah mengangkat handphone yang ditemukannya. Langsung saja ia tersetrum, dan pingsan.
Kejadian tersebut langsung membuat heboh teman-teman Jia Le, yang memutuskan untuk menelepon ke perusahaan yang menjual handphone tersebut. Setelah sempat bingung, resepsionis akhirnya mengenali ciri-ciri pria yang dicari. Tidak berani bicara langsung, Jia Le menyuruh Bao Long yang menemaninya untuk bicara dengan Yun Feng, nama pria tersebut, untuk bertemu di kafe.
Di dalam kafe saat bertemu, Bao Long mengaku bahwa bukan dirinya yang ingin bertemu dengan Yun Feng, melainkan Jia Le, yang kemudian masuk dan diperkenalkan. Setelah Bao Long pergi, Jia Le menceritakan kejadian ketika dirinya ditolong oleh Yun Feng melihat gelagat pria tersebut tidak ingat padanya. Yun Feng hanya menyambut dingin cerita tersebut, dan langsung pergi setelah handphone-nya dikembalikan. Jia Le ditinggalkan dalam keadaan kecewa.
Saat dibawah hendak menyalakan rokok, ternyata pemantik api Yun Feng jatuh di dalam kafe sehingga terpaksa ia kembali keatas. Sekonyong-konyong, terjadi gempa bumi yang cukup dahsyat dan membuat Jia Le yang berada di lantai atas histeris ketakutan. Dalam keadaan gelap-gulita, ia menemukan pemantik api Yun Feng, dan mendadak pria tersebut sudah ada didepannya. Bao Long yang ingin menolong namun dicegah petugas hanya bisa pasrah saat Jia Le dipapah keluar oleh Yun Feng dari dalam kafe.
Untuk menyampaikan rasa terima kasihnya, Jia Le memohon supaya Yun Feng meminta apa saja kepadanya supaya bisa dikabulkan. Asal-asalan, pria misterius tersebut meminta sebuah patung. Benar saja, keesokan harinya kantor Yun Feng didatangi orang yang mengirimkan patung besar, dengan bentuk Yun Feng saat merentangkan tangan menghentikan mobil yang nyaris menabrak Jia Le. Keruan saja Yun Feng malu berat, dan marah-marah sambil meminta supaya Jia Le mengambil kembali patung tersebut.
Kecewa dengan penolakan tersebut, teman-teman Jia Le memompa semangatnya supaya tidak menyerah. Jia Le kembali menelepon Yun Feng untuk mengajaknya ke pesta. Di tempat lain, sepulang dari kerjanya, Bao Long berkeliling mencari kado untuk ulang tahun Jia Le. Saat melihat sebuah kartu bergamabr kembang api, Bao Long teringat ucapan Jia Le dulu yang mengatakan ingin melihat pesta kembang api bersama pria yang dicintainya. Segera saja ia menyusun rencana baru memberi kejutan pada Jia Le.
Kejadian tersebut langsung membuat heboh teman-teman Jia Le, yang memutuskan untuk menelepon ke perusahaan yang menjual handphone tersebut. Setelah sempat bingung, resepsionis akhirnya mengenali ciri-ciri pria yang dicari. Tidak berani bicara langsung, Jia Le menyuruh Bao Long yang menemaninya untuk bicara dengan Yun Feng, nama pria tersebut, untuk bertemu di kafe.
Di dalam kafe saat bertemu, Bao Long mengaku bahwa bukan dirinya yang ingin bertemu dengan Yun Feng, melainkan Jia Le, yang kemudian masuk dan diperkenalkan. Setelah Bao Long pergi, Jia Le menceritakan kejadian ketika dirinya ditolong oleh Yun Feng melihat gelagat pria tersebut tidak ingat padanya. Yun Feng hanya menyambut dingin cerita tersebut, dan langsung pergi setelah handphone-nya dikembalikan. Jia Le ditinggalkan dalam keadaan kecewa.
Saat dibawah hendak menyalakan rokok, ternyata pemantik api Yun Feng jatuh di dalam kafe sehingga terpaksa ia kembali keatas. Sekonyong-konyong, terjadi gempa bumi yang cukup dahsyat dan membuat Jia Le yang berada di lantai atas histeris ketakutan. Dalam keadaan gelap-gulita, ia menemukan pemantik api Yun Feng, dan mendadak pria tersebut sudah ada didepannya. Bao Long yang ingin menolong namun dicegah petugas hanya bisa pasrah saat Jia Le dipapah keluar oleh Yun Feng dari dalam kafe.
Untuk menyampaikan rasa terima kasihnya, Jia Le memohon supaya Yun Feng meminta apa saja kepadanya supaya bisa dikabulkan. Asal-asalan, pria misterius tersebut meminta sebuah patung. Benar saja, keesokan harinya kantor Yun Feng didatangi orang yang mengirimkan patung besar, dengan bentuk Yun Feng saat merentangkan tangan menghentikan mobil yang nyaris menabrak Jia Le. Keruan saja Yun Feng malu berat, dan marah-marah sambil meminta supaya Jia Le mengambil kembali patung tersebut.
Kecewa dengan penolakan tersebut, teman-teman Jia Le memompa semangatnya supaya tidak menyerah. Jia Le kembali menelepon Yun Feng untuk mengajaknya ke pesta. Di tempat lain, sepulang dari kerjanya, Bao Long berkeliling mencari kado untuk ulang tahun Jia Le. Saat melihat sebuah kartu bergamabr kembang api, Bao Long teringat ucapan Jia Le dulu yang mengatakan ingin melihat pesta kembang api bersama pria yang dicintainya. Segera saja ia menyusun rencana baru memberi kejutan pada Jia Le.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar