Sinopsis Mars
Episode 19
Di rumah, Zhong Zhi menceritakan kisah tentang Xiao Yan almarhum adiknya yang benar-benar memiliki kemiripan sifat dengan Ling. Qi Luo terharu mendengar pria itu sangat memperhatikan Ling meski pada kenyataannya pemuda itu bukan anak kandungnya. Gadis itu juga ditunjukkan foto ayah Lin, yang ternyata juga seorang pembalap, dan meninggal di arena balap.
Zhong Zhi yang ternyata mandul mulai merasa bahwa nasibnya dan Ling sama yaitu sama-sama dicampakkan oleh orang yang dicintai. Pria setengah baya itu juga telah merasa kalau Ling telah tahu akan kejadian yang sebenarnya.
Saat hendak pulang, di jalan Ling disambut oleh Qi Luo yang tersenyum manis. Gadis itu senang melihat sikap kekasihnya yang nampak ceria, dan mengaku telah melupakan semua kejadian lampau dan siap menyongsong hari depan yang lebih cerah. Keduanya bergandengan tangan sambil berjalan pulang.
Ling memulai pelajarannya untuk meneruskan bisnis sang ayah, ia bahkan 'rela' mengganti pakaian kebesarannya dengan jas. Untuk mengejar ketinggalannya, Ling meminta Qing Mei untuk menjadi guru privatnya. Saking kerasnya belajar, Ling sampai jatuh sakit. Meski begitu, ia bertekad untuk bisa menyamai kemampuan sang ayah.
Uutuk menenangkan diri, Ling pergi ke sebuah taman. Saat menyusul, Qi Luo itu melihat Ling sedang asyik memperhatikan beberapa motor beraksi. Ia sadar betapa dalam cinta Ling terhadap dunia balapan yang pernah ditekuninya.
Godaan bagi Ling untuk meninggalkan dunia lamanya tidak sampai disitu, Ming Gao memberitahu bahwa ia diminta datang ke Jepang untuk berlaga di ajang GP500. Namun, kejadian yang dialami seorang rekan lamanya membuat Ling mengubah pandangannya.
Zhong Zhi yang ternyata mandul mulai merasa bahwa nasibnya dan Ling sama yaitu sama-sama dicampakkan oleh orang yang dicintai. Pria setengah baya itu juga telah merasa kalau Ling telah tahu akan kejadian yang sebenarnya.
Saat hendak pulang, di jalan Ling disambut oleh Qi Luo yang tersenyum manis. Gadis itu senang melihat sikap kekasihnya yang nampak ceria, dan mengaku telah melupakan semua kejadian lampau dan siap menyongsong hari depan yang lebih cerah. Keduanya bergandengan tangan sambil berjalan pulang.
Ling memulai pelajarannya untuk meneruskan bisnis sang ayah, ia bahkan 'rela' mengganti pakaian kebesarannya dengan jas. Untuk mengejar ketinggalannya, Ling meminta Qing Mei untuk menjadi guru privatnya. Saking kerasnya belajar, Ling sampai jatuh sakit. Meski begitu, ia bertekad untuk bisa menyamai kemampuan sang ayah.
Uutuk menenangkan diri, Ling pergi ke sebuah taman. Saat menyusul, Qi Luo itu melihat Ling sedang asyik memperhatikan beberapa motor beraksi. Ia sadar betapa dalam cinta Ling terhadap dunia balapan yang pernah ditekuninya.
Godaan bagi Ling untuk meninggalkan dunia lamanya tidak sampai disitu, Ming Gao memberitahu bahwa ia diminta datang ke Jepang untuk berlaga di ajang GP500. Namun, kejadian yang dialami seorang rekan lamanya membuat Ling mengubah pandangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar