Sinopsis Mars
Episode 5
Qi Luo mendatangi Chang Ze dan mengemis-ngemis supaya sketsa ibu-anaknya dikembalikan karena gambar itu sangat berarti sebagai awal perkenalannya dengan Ling. Chang Ze akhirnya mengembalikan kertas tersebut dengan diam-diam, dan Qi Luo mendapat sahabat baru yang tidak diduganya sama sekali : Qing Mei.
Kejadian tersebut membuat Ling diskors selama seminggu, namun setelah sembilan hari, Ling belum juga menampakkan batang hidungnya sehingga Qi Luo kuatir. Bermodal kertas alamat, Qi Luo nekat bolos sekolah. Saat tiba, ia terkejut melihat Ling terkapar seperti orang mati. Kepanikannya dilihat oleh seorang tetangga, yang dengan santai mengatakan bahwa itulah Ling kalau tidur.
Benar saja, saat tubuhnya digoyang-goyang, Ling langsung bangun. Dengan cueknya Ling langsung mandi di pancuran yang terletak tidak jauh dari Qi Luo, sehingga membuat gadis itu jengah. Dengan jujur pria itu mengaku kalau dirinya harus bekerja malam sebagai kuli sehingga paginya tidak bisa kuliah karena kelelahan.
Perlahan, Ling mulai menceritakan tentang masa lalunya terutama mengenai fakta kalau dirinya pernah mendekam di sebuah rumah sakit jiwa selama beberapa waktu. Kesempatan itu digunakan Qi Luo untuk memberikan gambar ibu-anak pada Ling, namun gambar tersebut malah dibakar. Beruntung Qi Luo tidak marah, malah mengajak Ling menghabiskan waktu di sebuah galeri seni.
Dijalan mereka bertemu seorang suster, yang memanggil Ling dengan nama A Sheng. Belakangan Ling mengaku pada Qi Luo kalau A Sheng adalah adik kembarnya yang telah meninggal karena bunuh diri. Saat membicarakan A Sheng, Ling kembali terbayang saat tubuh adiknya menghempas bumi, sehingga ia mendadak jatuh pingsan. Qi Luo panik, apalagi denyut nadi Ling seolah berhenti.
Kejadian tersebut membuat Ling diskors selama seminggu, namun setelah sembilan hari, Ling belum juga menampakkan batang hidungnya sehingga Qi Luo kuatir. Bermodal kertas alamat, Qi Luo nekat bolos sekolah. Saat tiba, ia terkejut melihat Ling terkapar seperti orang mati. Kepanikannya dilihat oleh seorang tetangga, yang dengan santai mengatakan bahwa itulah Ling kalau tidur.
Benar saja, saat tubuhnya digoyang-goyang, Ling langsung bangun. Dengan cueknya Ling langsung mandi di pancuran yang terletak tidak jauh dari Qi Luo, sehingga membuat gadis itu jengah. Dengan jujur pria itu mengaku kalau dirinya harus bekerja malam sebagai kuli sehingga paginya tidak bisa kuliah karena kelelahan.
Perlahan, Ling mulai menceritakan tentang masa lalunya terutama mengenai fakta kalau dirinya pernah mendekam di sebuah rumah sakit jiwa selama beberapa waktu. Kesempatan itu digunakan Qi Luo untuk memberikan gambar ibu-anak pada Ling, namun gambar tersebut malah dibakar. Beruntung Qi Luo tidak marah, malah mengajak Ling menghabiskan waktu di sebuah galeri seni.
Dijalan mereka bertemu seorang suster, yang memanggil Ling dengan nama A Sheng. Belakangan Ling mengaku pada Qi Luo kalau A Sheng adalah adik kembarnya yang telah meninggal karena bunuh diri. Saat membicarakan A Sheng, Ling kembali terbayang saat tubuh adiknya menghempas bumi, sehingga ia mendadak jatuh pingsan. Qi Luo panik, apalagi denyut nadi Ling seolah berhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar