Sinopsis Mars
Episode 17
Ternyata Ling bergeming, ia rela memohon pada sang ayah bahkan berjanji akan melakukan apapun permintaan pria itu demi Qi Luo. Melihat kesungguhan putranya, Zhong Zhi langsung meminta sekretarisnya menghubungi pengacara terbaik.
Dirumahnya, Qi Luo masih tetap tidak mau makan. Sang ayah tiri tetap ngotot untuk menuntut Ling ke pengadilan. Namun, sebuah telepon dari pengacara keluarga Chen mengubah segalanya. Pria itu setuju untuk tidak melanjutkan masalah itu ke pengadilan, karena takut dengan kekuasaan Zhong Zhi yang memiliki perusahaan komputer terbesar di Taiwan. Mendengar masalahnya selesai, Ling konsekuen dengan ucapannya.
Ia juga mendatangi rumah Qi Luo untuk menemui ibunya, dan meminta maaf atas tindakan gegabah yang dilakukannya dimasa silam. Ia juga meminta ijin supaya diperbolehkan menikah dengan Qi Luo dan bejanji membahagiakan gadis itu. Qi Luo langsung keluar dan memeluk pria yang dicintainya itu, ibu Qi Luo pun merestui hubungan mereka. Sebelum berpisah, ibu Qi Luo meminta maaf pada anaknya dan meminta Qi Luo untuk bisa hidup bahagia.
Saat hendak makan malam dengan ayahnya, Ling kembali bersikap dingin bahkan menegur Qi Luo yang nampak sangat memperhatikan penampilan. Saat bertemu, Qi LUo sadar bahwa pria itu yang ditemuinya di galeri dan menanyakan perihal lukisannya. munculnya seorang pelayan yang membeberkan tingkah Ling saat dia masih kecil semakin membuat pria itu sebal.
Saat makan, Zhong Zhi berharap hubungan mereka bisa terpelihara dengan baik karena tinggal mereka berdua yang tersisa di keluarga itu. Suasana mulai panas ketika Ling mulai mengungkit masalah kekayaan ayahnya yang menyelamatkan mereka. Ketika Qi Luo kelepasan bicara pernah bertemu sang ayah sebelumnya untuk mendinginkan suasana, amarah Ling tak terbendung lagi.
Saat makan di pinggir jalan, Qi Luo mengatakan pada Ling bahwa pria itu sama seperti deskripsi sekretaris Fang Min yaitu pria tidak berguna yang malang. Keesokan harinya, sebuah mobil mewah masuk ke daerah apartemen Ling yang kumuh. Saat diajak ke rumah Ling yang sesungguhnya, Qi Luo terdiam dan mulai mengerti kenapa rumah sebesar itu tidak disukai Ling.
Saat tiba di kamar, Qi Luo mengatakan bahwa dengan kamar sebesar itu, pastilah sang ayah terus berharap supaya ia bisa pulang. Mendadak, Qi Luo meminta Ling untuk menunjukkannya kamar almarhum Sheng. Di kamar itu, Qi Luo untuk pertama kalinya melihat foto ayah kandung Ling.
Dirumahnya, Qi Luo masih tetap tidak mau makan. Sang ayah tiri tetap ngotot untuk menuntut Ling ke pengadilan. Namun, sebuah telepon dari pengacara keluarga Chen mengubah segalanya. Pria itu setuju untuk tidak melanjutkan masalah itu ke pengadilan, karena takut dengan kekuasaan Zhong Zhi yang memiliki perusahaan komputer terbesar di Taiwan. Mendengar masalahnya selesai, Ling konsekuen dengan ucapannya.
Ia juga mendatangi rumah Qi Luo untuk menemui ibunya, dan meminta maaf atas tindakan gegabah yang dilakukannya dimasa silam. Ia juga meminta ijin supaya diperbolehkan menikah dengan Qi Luo dan bejanji membahagiakan gadis itu. Qi Luo langsung keluar dan memeluk pria yang dicintainya itu, ibu Qi Luo pun merestui hubungan mereka. Sebelum berpisah, ibu Qi Luo meminta maaf pada anaknya dan meminta Qi Luo untuk bisa hidup bahagia.
Saat hendak makan malam dengan ayahnya, Ling kembali bersikap dingin bahkan menegur Qi Luo yang nampak sangat memperhatikan penampilan. Saat bertemu, Qi LUo sadar bahwa pria itu yang ditemuinya di galeri dan menanyakan perihal lukisannya. munculnya seorang pelayan yang membeberkan tingkah Ling saat dia masih kecil semakin membuat pria itu sebal.
Saat makan, Zhong Zhi berharap hubungan mereka bisa terpelihara dengan baik karena tinggal mereka berdua yang tersisa di keluarga itu. Suasana mulai panas ketika Ling mulai mengungkit masalah kekayaan ayahnya yang menyelamatkan mereka. Ketika Qi Luo kelepasan bicara pernah bertemu sang ayah sebelumnya untuk mendinginkan suasana, amarah Ling tak terbendung lagi.
Saat makan di pinggir jalan, Qi Luo mengatakan pada Ling bahwa pria itu sama seperti deskripsi sekretaris Fang Min yaitu pria tidak berguna yang malang. Keesokan harinya, sebuah mobil mewah masuk ke daerah apartemen Ling yang kumuh. Saat diajak ke rumah Ling yang sesungguhnya, Qi Luo terdiam dan mulai mengerti kenapa rumah sebesar itu tidak disukai Ling.
Saat tiba di kamar, Qi Luo mengatakan bahwa dengan kamar sebesar itu, pastilah sang ayah terus berharap supaya ia bisa pulang. Mendadak, Qi Luo meminta Ling untuk menunjukkannya kamar almarhum Sheng. Di kamar itu, Qi Luo untuk pertama kalinya melihat foto ayah kandung Ling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar