Sinopsis Mars
Episode 20
Begitu sampai dirumah, Ling langsung tertidur pulas. tahu apa yang menjadi beban pikirannya, Qi Luo berbisik lembut meminta pria itu supaya tidak melepaskan impiannya. Keesokan harinya, gadis itu menghadap Zhong Zhi untuk memberikan ijin Ling kembali ke dunia balap.
Qi Luo mengatakan bahwa sebenarnya mereka hanya menggunakan cinta egois untuk menahan, padahal kalo cinta yang mulia tidak mengharapkan apa-apa kan. Ucapan itu membuat Zhong Zhi tertegun, ia teringat perbincangan dengan sang adik beberapa tahun silam.
Malamnya seusai perjamuan dengan para tamu, Zhong Zhi menegur Ling yang sedang duduk sendirian di luar. Ia menceritakan bahwa adiknya Xiao Yan yang juga ayah Ling sebenarnya tidak meninggal karena kecelakaan melainkan di arena balap. Meski cukup terkejut, Ling mengatakan bahwa adalah sebuah kebahagiaan sendiri bisa memenuhi impian dalam hidup.
Zhong Zhi juga menyatakan bahwa Ling tidak berbakat jadi pemimpin, dan dia bebas melakukan apapun yang dimau. Pemuda itu langsung tertawa kegirangan diiringi pandangan keheranan sang ayah. Dijalan, ia dikejar Qi Lo yang membawa jas yang dilemparnya ke tengah jalan dan sebuah kejutan : undangan dari Yamaha yang pernah dibuangnya. Qi Luo mengatakan siap mengikuti Ling ke Jepang.
Qi Luo melihat langsung Ling melakukan test-drive di sirkuit. Meski hatinya berdebar-debar karena takut terjadi sesuatu yang tidak baik, gadis itu sadar bahwa itulah pilihan hidup yang disukai Ling. Ia menceritakan pengalamannya pada Qing Mei saat tiba di Taiwan, dan mengaku senang melihat kekasihnya tersebut seperti 'hidup' kembali.
Qing Mei menawarkan supaya Qi Luo segera menikah dengan Ling, dan mengatakan bahwa pernikahan bisa membuat hidup sesorang stabil. Yang mengejutkan, gadis itu mengaku melihat Hong Dao dijalan. Ia menelepon polisi Tian untuk menanyakan dimana pria aneh itu berada, dan jawabannya sangat tidak menyenangkan.
Malamnya saat mengobrol berdua, Qi Lo menyatakan niatnya untuk segera menikah. Sambil tersenyum lembut dan memeluk gadis itu, Ling menyatakan bersedia. Paginya saat hendak mencari cara memberitahu kabar itu pada ayahnya dan guru Shi, ia melihat Hong Dao berjalan didepannya. Mengacuhkan nasehat Fang Min, ia langsung mengejar.
Saat mengobrol berdua, Ling terkejut mendengar Hong Dao sudah tahu dirinya akan menikah. Meski tidak menyampaikan secara langsung, Hong Dao menyampaikan hendak membuat Ling gila lagi dengan mencelakakan Qi Luo. Namun, ucapan Ling berikutnya membungkam Hong Dao.
Qi Luo mengatakan bahwa sebenarnya mereka hanya menggunakan cinta egois untuk menahan, padahal kalo cinta yang mulia tidak mengharapkan apa-apa kan. Ucapan itu membuat Zhong Zhi tertegun, ia teringat perbincangan dengan sang adik beberapa tahun silam.
Malamnya seusai perjamuan dengan para tamu, Zhong Zhi menegur Ling yang sedang duduk sendirian di luar. Ia menceritakan bahwa adiknya Xiao Yan yang juga ayah Ling sebenarnya tidak meninggal karena kecelakaan melainkan di arena balap. Meski cukup terkejut, Ling mengatakan bahwa adalah sebuah kebahagiaan sendiri bisa memenuhi impian dalam hidup.
Zhong Zhi juga menyatakan bahwa Ling tidak berbakat jadi pemimpin, dan dia bebas melakukan apapun yang dimau. Pemuda itu langsung tertawa kegirangan diiringi pandangan keheranan sang ayah. Dijalan, ia dikejar Qi Lo yang membawa jas yang dilemparnya ke tengah jalan dan sebuah kejutan : undangan dari Yamaha yang pernah dibuangnya. Qi Luo mengatakan siap mengikuti Ling ke Jepang.
Qi Luo melihat langsung Ling melakukan test-drive di sirkuit. Meski hatinya berdebar-debar karena takut terjadi sesuatu yang tidak baik, gadis itu sadar bahwa itulah pilihan hidup yang disukai Ling. Ia menceritakan pengalamannya pada Qing Mei saat tiba di Taiwan, dan mengaku senang melihat kekasihnya tersebut seperti 'hidup' kembali.
Qing Mei menawarkan supaya Qi Luo segera menikah dengan Ling, dan mengatakan bahwa pernikahan bisa membuat hidup sesorang stabil. Yang mengejutkan, gadis itu mengaku melihat Hong Dao dijalan. Ia menelepon polisi Tian untuk menanyakan dimana pria aneh itu berada, dan jawabannya sangat tidak menyenangkan.
Malamnya saat mengobrol berdua, Qi Lo menyatakan niatnya untuk segera menikah. Sambil tersenyum lembut dan memeluk gadis itu, Ling menyatakan bersedia. Paginya saat hendak mencari cara memberitahu kabar itu pada ayahnya dan guru Shi, ia melihat Hong Dao berjalan didepannya. Mengacuhkan nasehat Fang Min, ia langsung mengejar.
Saat mengobrol berdua, Ling terkejut mendengar Hong Dao sudah tahu dirinya akan menikah. Meski tidak menyampaikan secara langsung, Hong Dao menyampaikan hendak membuat Ling gila lagi dengan mencelakakan Qi Luo. Namun, ucapan Ling berikutnya membungkam Hong Dao.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar