Sinopsis Starlit
Episode 20
Saat sampai di rumah Xiao Lu (Terri Kwan), Cheng Yue (Jerry Yan) langsung masuk ke kamar gadis itu. Setelah selesai, ia meminta Xiao Lu memainkan lagu Twinkle Twinkle Little Star. Dengan wajah bingung, Xiao Lu mulai memainkan jari-jarinya di tuts keyboard.
Nyaris tertidur saking lelahnya, Cheng Yue mematikan lampu kamar. Xiao yang kaget langsung tercengang begitu melihat langit-langit, rupanya sang kekasih telah memasangkan gambar bintang-bintang disana. Sambil tersenyum, Cheng Yue menyebut keduanya tidak perlu lagi keluar rumah demi bintang.
Baru saja menikmati keindahan gambar bintang, Xiao Lu mendapati Cheng Yue telah tertidur disampingnya. Saat keluar kamar, tanpa sengaja ia mendengar percakapan Da Hong (Zhang Xi Xi) dan Dao Shen (Zhao Shun), yang menyebut kalau Cheng Yue bahkan rela bekerja sebagai buruh kasar demi Xiao Lu.
Tidak sengaja melihat nenek Xi Mao di rumah sakit, Dao Shen akhirnya berbincang-bincang dengan wanita itu. Sambil setengah menangis, ia menceritakan bagaimana perasaannya begitu tersiksa melihat putrinya Xiao Lu tidak berdaya namun masih berpura-pura tersenyum.
Di tempat lain, Cheng Yue mengkuatirkan keadaan Xiao Lu saat melihat cuaca badai. Ia berulang kali mencoba menghubungi, namun ponsel Xiao Lu tidak diangkat. Di saat yang sama, Xiao Lu sebenarnya berusaha mengambil ponselnya, namun kursi rodanya tidak bergerak karena kehabisan baterai.
Begitu sampai di rumah Xiao Lu, Cheng Yue mendapatkan gadis itu dalam keadaan yang bikin miris. Kejadian itu membuat Xiao Lu sadar, hubungannya dengan Cheng Yue tidak bisa diteruskan karena ia tidak ingin pria itu melihatnya dalam kondisi yang semakin buruk.
Sejak memutuskan berpisah dengan Cheng Yue, semangat hidup Xiao Lu semakin pudar. Sampai suatu hari dirinya mendapat telepon dari nenek Xi Mao, yang meminta Xiao Lu membantunya berjualan. Keluar untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ucapan nenek itu membuat Xiao Lu seolah mendapat semangat baru.
Hal serupa juga dialami Cheng Yue, yang semakin cepat emosi. Bahkan, ia sempat memarahi Xi Mao yang kerap melakukan kesalahan saat berlatih piano. Dalam kesedihannya, pemuda itu mencoba menelepon ibunya.
Meski tidak ada suara, Cai Li Feng (Li Rui Qi) tahu kalau yang meneleponnya adalah sang putra. Dengan lembut, ia memainkan rekaman piano Cheng Yue bertahun-tahun silam untuk diperdengarkan. Mendengar suara lantunan piano yang dikenalnya, Cheng Yue cuma bisa menangis.
Li Feng juga mulai membuka surat-surat dari Cheng Yue, dan baru sadar kalau selama ini yang menulis adalah Xiao Lu. Penuturan jujur gadis itu, termasuk ketakutannya terhadap penyakit yang diderita dan kesamaan dengan kondisi yang dialami Li Feng, membuat wanita itu terharu.
Li Feng sadar kalau selama ini ia telah salah memperlakukan Xiao Lu. Seolah keadaan tidak bisa lebih buruk lagi, ada satu kejadian baru : nenek Xi Mao harus dilarikan ke rumah sakit karena penyakit jantungnya kumat.
Nyaris tertidur saking lelahnya, Cheng Yue mematikan lampu kamar. Xiao yang kaget langsung tercengang begitu melihat langit-langit, rupanya sang kekasih telah memasangkan gambar bintang-bintang disana. Sambil tersenyum, Cheng Yue menyebut keduanya tidak perlu lagi keluar rumah demi bintang.
Baru saja menikmati keindahan gambar bintang, Xiao Lu mendapati Cheng Yue telah tertidur disampingnya. Saat keluar kamar, tanpa sengaja ia mendengar percakapan Da Hong (Zhang Xi Xi) dan Dao Shen (Zhao Shun), yang menyebut kalau Cheng Yue bahkan rela bekerja sebagai buruh kasar demi Xiao Lu.
Tidak sengaja melihat nenek Xi Mao di rumah sakit, Dao Shen akhirnya berbincang-bincang dengan wanita itu. Sambil setengah menangis, ia menceritakan bagaimana perasaannya begitu tersiksa melihat putrinya Xiao Lu tidak berdaya namun masih berpura-pura tersenyum.
Di tempat lain, Cheng Yue mengkuatirkan keadaan Xiao Lu saat melihat cuaca badai. Ia berulang kali mencoba menghubungi, namun ponsel Xiao Lu tidak diangkat. Di saat yang sama, Xiao Lu sebenarnya berusaha mengambil ponselnya, namun kursi rodanya tidak bergerak karena kehabisan baterai.
Begitu sampai di rumah Xiao Lu, Cheng Yue mendapatkan gadis itu dalam keadaan yang bikin miris. Kejadian itu membuat Xiao Lu sadar, hubungannya dengan Cheng Yue tidak bisa diteruskan karena ia tidak ingin pria itu melihatnya dalam kondisi yang semakin buruk.
Sejak memutuskan berpisah dengan Cheng Yue, semangat hidup Xiao Lu semakin pudar. Sampai suatu hari dirinya mendapat telepon dari nenek Xi Mao, yang meminta Xiao Lu membantunya berjualan. Keluar untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ucapan nenek itu membuat Xiao Lu seolah mendapat semangat baru.
Hal serupa juga dialami Cheng Yue, yang semakin cepat emosi. Bahkan, ia sempat memarahi Xi Mao yang kerap melakukan kesalahan saat berlatih piano. Dalam kesedihannya, pemuda itu mencoba menelepon ibunya.
Meski tidak ada suara, Cai Li Feng (Li Rui Qi) tahu kalau yang meneleponnya adalah sang putra. Dengan lembut, ia memainkan rekaman piano Cheng Yue bertahun-tahun silam untuk diperdengarkan. Mendengar suara lantunan piano yang dikenalnya, Cheng Yue cuma bisa menangis.
Li Feng juga mulai membuka surat-surat dari Cheng Yue, dan baru sadar kalau selama ini yang menulis adalah Xiao Lu. Penuturan jujur gadis itu, termasuk ketakutannya terhadap penyakit yang diderita dan kesamaan dengan kondisi yang dialami Li Feng, membuat wanita itu terharu.
Li Feng sadar kalau selama ini ia telah salah memperlakukan Xiao Lu. Seolah keadaan tidak bisa lebih buruk lagi, ada satu kejadian baru : nenek Xi Mao harus dilarikan ke rumah sakit karena penyakit jantungnya kumat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar