Sinopsis Corner With Love
Episode 8
Siap meluncurkan novel kesepuluh dengan judul Gadis yang Kita Kejar Bersama, Ba Dao telah menyiapkan rencana mengutarakan cintanya pada Xin Lei di muka umum. Bahkan, niatnya tidak tergoyahkan meski saat itu muncul Sheng Quan yang sempat disebut sebagai teman dekat gadis yang disukainya itu.
Namun belum sempat bicara, Ba Dao sudah keduluan oleh Bi Zhu dan Sheng Quan (yang masing-masing sempat disela oleh teriakan nenek Qin Lang dan A Da). Melihat keadaan yang sudah semakin kacau, nenek Qin Lang akhirnya turun tangan dan meminta Xin Lei memilih satu dari tiga pria yang menyukainya. Sempat tertawa kecil, Xin Lei kaget setengah mati ketika Qin Lang juga ikut mendesaknya.
Sempat berniat untuk berbohong, yang keluar dari mulut Qin Lang justru hal-hal yang telah mereka lalui di Shanghai dan perasaan yang sebenarnya terhadap Xin Lei. Melihat kesungguhan pemuda itu, Xin Lei dengan wajah sendu menyebut bahwa selain Xi Xian, Qin Lang-lah tempatnya bersandar.
Meski sempat membuat yang lain terharu, ungkapan tulus itu membuat Ba Dao marah besar sehingga suasana selamatan berlangsung kacau. Di rumah, ucapan Qin Lang terus terngiang di kepala Xin Lei, yang tidak bisa berhenti tersenyum.
Kembali adu mulut saat Xin Lei menegur Qin Lang yang masih terus melukis meski malam telah larut, keduanya yang sama-sama sedikit mabuk terbawa suasana dan berciuman. Sama-sama tertidur akibat kelelahan, saat pagi tiba keduanya didamprat oleh nenek Qin Lang, yang mendapati Xin Lei dan Qin Lang tidur di satu kamar.
Karena sudah melanggar aturan yang ditetapkan, nenek Qin Lang meminta Xin Lei untuk meninggalkan rumah yang ditinggali. Sempat dicegah oleh Qin Lang, yang beralasan kalau Xin Lei belum pernah merasakan hidup susah, gadis itu merasa tertohok ketika nenek Qin Lang mengatakan biar bagaimanapun seseorang harus bisa menghadapi kenyataan yang ada.
Di luar, Xin Lei dan Qin Lang kembali ribut dan sama-sama saling menyalahkan kejadian di malam sebelumnya dimana mereka saling berciuman. Saat sudah berpisah, ucapan Bi Zhu membuat Xin Lei sadar bahwa sosok Shang Dong masih merasuki hatinya dan ia kuatir kalau perasaan sukanya terhadap Qin Lang hanyalah pelampiasan belaka.
Ketika kembali ke rumah, Xin Lei harus menghadapi saingan baru : Cai Xiao Yang, sahabat masa kecil Qin Lang yang telah lama menyukai pemuda itu. Di tempat sepi, Xin Lei nyaris saja ditampar kalau saja Qin Lang tidak muncul secara mendadak. Sadar akan posisinya, Xin Lei pamit pulang serta membiarkan Xiao Yang dan Qin Lang mengobrol.
Belakangan, Xiao Yang memutuskan untuk minta maaf dan menawarkan pekerjaan di hotel milik keluarganya pada Xin Lei. Rupanya diam-diam ia punya motivasi lain : ingin membuat Xin Lei keluar dari kediaman nenek Qin Lang.
Namun belum sempat bicara, Ba Dao sudah keduluan oleh Bi Zhu dan Sheng Quan (yang masing-masing sempat disela oleh teriakan nenek Qin Lang dan A Da). Melihat keadaan yang sudah semakin kacau, nenek Qin Lang akhirnya turun tangan dan meminta Xin Lei memilih satu dari tiga pria yang menyukainya. Sempat tertawa kecil, Xin Lei kaget setengah mati ketika Qin Lang juga ikut mendesaknya.
Sempat berniat untuk berbohong, yang keluar dari mulut Qin Lang justru hal-hal yang telah mereka lalui di Shanghai dan perasaan yang sebenarnya terhadap Xin Lei. Melihat kesungguhan pemuda itu, Xin Lei dengan wajah sendu menyebut bahwa selain Xi Xian, Qin Lang-lah tempatnya bersandar.
Meski sempat membuat yang lain terharu, ungkapan tulus itu membuat Ba Dao marah besar sehingga suasana selamatan berlangsung kacau. Di rumah, ucapan Qin Lang terus terngiang di kepala Xin Lei, yang tidak bisa berhenti tersenyum.
Kembali adu mulut saat Xin Lei menegur Qin Lang yang masih terus melukis meski malam telah larut, keduanya yang sama-sama sedikit mabuk terbawa suasana dan berciuman. Sama-sama tertidur akibat kelelahan, saat pagi tiba keduanya didamprat oleh nenek Qin Lang, yang mendapati Xin Lei dan Qin Lang tidur di satu kamar.
Karena sudah melanggar aturan yang ditetapkan, nenek Qin Lang meminta Xin Lei untuk meninggalkan rumah yang ditinggali. Sempat dicegah oleh Qin Lang, yang beralasan kalau Xin Lei belum pernah merasakan hidup susah, gadis itu merasa tertohok ketika nenek Qin Lang mengatakan biar bagaimanapun seseorang harus bisa menghadapi kenyataan yang ada.
Di luar, Xin Lei dan Qin Lang kembali ribut dan sama-sama saling menyalahkan kejadian di malam sebelumnya dimana mereka saling berciuman. Saat sudah berpisah, ucapan Bi Zhu membuat Xin Lei sadar bahwa sosok Shang Dong masih merasuki hatinya dan ia kuatir kalau perasaan sukanya terhadap Qin Lang hanyalah pelampiasan belaka.
Ketika kembali ke rumah, Xin Lei harus menghadapi saingan baru : Cai Xiao Yang, sahabat masa kecil Qin Lang yang telah lama menyukai pemuda itu. Di tempat sepi, Xin Lei nyaris saja ditampar kalau saja Qin Lang tidak muncul secara mendadak. Sadar akan posisinya, Xin Lei pamit pulang serta membiarkan Xiao Yang dan Qin Lang mengobrol.
Belakangan, Xiao Yang memutuskan untuk minta maaf dan menawarkan pekerjaan di hotel milik keluarganya pada Xin Lei. Rupanya diam-diam ia punya motivasi lain : ingin membuat Xin Lei keluar dari kediaman nenek Qin Lang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar