Sinopsis Silence
Episode 4
Dengan bahasa isyarat, Shen Shen menyebut kalau ia sangat menyukai Zuo Jun meski pada kenyataannya gadis itu tidak bisa berhenti memikirkan bocah pria yang ditemuinya di rumah sakit dan janji mereka berdua. Di luar, Zuo Jun yang mendengar berteriak girang dalam hati.
Saat sedang bersantap siang bersama Xiao Guang, tiba-tiba sakit lambung Wei Yi kambuh. Ia langsung teringat oleh obat pemberian Shen Shen, dan memakannya. Wajah sang tunangan langsung berubah saat diberitahu bahwa obat dan pesan di kertas yang dikantongi pemuda itu bukanlah dari sekretarisnya.
Bingung bagaimana cara mengucapkan terima kasih, Wei Yi meminta saran dari salah seorang pembantu kepercayaannya dan memutuskan untuk meminta waktu untuk bertemu dengan Shen Shen. Suasana pertemuan keduanya berlangsung canggung, sampai pemuda itu memutuskan mengikuti cara komunikasi Shen Shen : dengan tulisan.
Obrolan selama beberapa waktu berlangsung lewat tulisan, yang kembali membangkitkan ingatan akan masa lalu meski mereka belum menyadari identitas sesungguhnya dari lawan bicara masing-masing. Berpisah dalam situasi hujan, Wei Yi menggunakan jas untuk menutupi kepalanya dan Shen Shen saat menuju mobil keduanya.
Waktu sampai di rumah, Shen Shen diberitahu bahwa Paman Zuo telah mendapatkan pesangon dari perusahaan tempatnya bekerja, dan uang itu akan digunakan untuk mengobatinya ke luar negeri supaya bisa berbicara lagi. Saat berbicara berdua dengan Zuo Jun, gadis itu mengungkapkan ketidaksetujuannya dan lebih memilih menggunakan uang tabungannya sendiri.
Demi menwujudkan harapan tersebut, keduanya sepakat bakal beristirahat berjualan selama beberapa waktu. Siapa sangka di hari terakhir, Wei Yi merasa tidak asing dengan nasi daging bakar yang diberikan sekretarisnya saat makan siang. Langsung berlari untuk melihat siapa penjualnya, pemuda itu harus kecewa karena mobil sang penjual telah pergi.
Kembali keesokan harinya, Wei Yi terkejut melihat bahwa sang penjual adalah Paman Zuo, tanpa tahu kalau pria itu menggantikan tugas Shen Shen dan Zuo Jun yang telah berangkat. Sementara itu, Shen Shen dan Zuo Jun harus kecewa karena mereka mendapat giliran berobat beberapa bulan lagi, dan memutuskan untuk kembali keesokan harinya demi mendapat antrian.
Ketika berjalan kembali ke hotel, keduanya bertemu dengan seorang bocah laki-laki bernama Ah Jan yang memungut kaleng yang dibuang Zuo Jun. Setelah berbincang-bincang, Shen Shen diajak untuk datang ke panti asuhan tempat bocah itu tinggal. Dasar kebetulan, Wei Yi ternyata juga berada disana untuk keperluan bisnis.
Saat sedang bersantap siang bersama Xiao Guang, tiba-tiba sakit lambung Wei Yi kambuh. Ia langsung teringat oleh obat pemberian Shen Shen, dan memakannya. Wajah sang tunangan langsung berubah saat diberitahu bahwa obat dan pesan di kertas yang dikantongi pemuda itu bukanlah dari sekretarisnya.
Bingung bagaimana cara mengucapkan terima kasih, Wei Yi meminta saran dari salah seorang pembantu kepercayaannya dan memutuskan untuk meminta waktu untuk bertemu dengan Shen Shen. Suasana pertemuan keduanya berlangsung canggung, sampai pemuda itu memutuskan mengikuti cara komunikasi Shen Shen : dengan tulisan.
Obrolan selama beberapa waktu berlangsung lewat tulisan, yang kembali membangkitkan ingatan akan masa lalu meski mereka belum menyadari identitas sesungguhnya dari lawan bicara masing-masing. Berpisah dalam situasi hujan, Wei Yi menggunakan jas untuk menutupi kepalanya dan Shen Shen saat menuju mobil keduanya.
Waktu sampai di rumah, Shen Shen diberitahu bahwa Paman Zuo telah mendapatkan pesangon dari perusahaan tempatnya bekerja, dan uang itu akan digunakan untuk mengobatinya ke luar negeri supaya bisa berbicara lagi. Saat berbicara berdua dengan Zuo Jun, gadis itu mengungkapkan ketidaksetujuannya dan lebih memilih menggunakan uang tabungannya sendiri.
Demi menwujudkan harapan tersebut, keduanya sepakat bakal beristirahat berjualan selama beberapa waktu. Siapa sangka di hari terakhir, Wei Yi merasa tidak asing dengan nasi daging bakar yang diberikan sekretarisnya saat makan siang. Langsung berlari untuk melihat siapa penjualnya, pemuda itu harus kecewa karena mobil sang penjual telah pergi.
Kembali keesokan harinya, Wei Yi terkejut melihat bahwa sang penjual adalah Paman Zuo, tanpa tahu kalau pria itu menggantikan tugas Shen Shen dan Zuo Jun yang telah berangkat. Sementara itu, Shen Shen dan Zuo Jun harus kecewa karena mereka mendapat giliran berobat beberapa bulan lagi, dan memutuskan untuk kembali keesokan harinya demi mendapat antrian.
Ketika berjalan kembali ke hotel, keduanya bertemu dengan seorang bocah laki-laki bernama Ah Jan yang memungut kaleng yang dibuang Zuo Jun. Setelah berbincang-bincang, Shen Shen diajak untuk datang ke panti asuhan tempat bocah itu tinggal. Dasar kebetulan, Wei Yi ternyata juga berada disana untuk keperluan bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar