Sinopsis Mars
Episode 13
Qi Luo ternyata dijebak oleh Hong Dao, ia dibawa keatap gedung rumah sakit karena ingin dilenyapkan oleh pria itu, yang tidak ingin Ling berubah menjadi sosok yang membosankan. Disuruh melompat dari atap, Qi Luo berontak dan terjadi pergumulan diantara keduanya.
Ketika mengetahui Qi Luo tidak ada dirumah sakit, Ling sempat panik. Namun saat berjalan di koridor, dari jendela ia melihat selendang yang dipakai Qi Luo jatuh dari atap gedung. Ia langsung berlari sekencang-kencangnya, dan tiba tepat pada saat Hong Dao nyaris membunuh gadis yang dicintainya itu.
Hong Dao yang babak-belur dihajar Ling nyaris saja dijatuhkan dari atap gedung kalau saja Qi Luo tidak mencegah, namun pria aneh itu malah tertawa-tawa seperti orang gila. Ia mengatakan bahwa Ling berusaha menghindarinya karena tidak berani berhadapan dengan diri sendiri, yang memiliki sifat sebuas Hong Dao.
Ucapan tersebut benar-benar memukul batin Ling, ucapan Qi Luo yang bernada menghibur tidak mampu mengobati kesedihannya karena jauh didalam hatinya, ia merasa bahwa apa yang diucapkan Hong Dao benar adanya. Bahkan, Ling mengaku kalau dirinya sudah siap membunuh musuhnya tersebut dengan cara paling sadis.
Keesokan harinya Qi Luo mengajak Hong Dao bertemu, yang membuat pria itu heran dengan keberanian gadis itu. Qi Luo menasehati Hong Dao untuk tidak menyamakan Ling dengan dirinya, karena dunia Ling penuh warna dan apapun usahanya akan percuma. Tidak berkata apa-apa, Hong Dao beranjak pergi. Di tangga berjalan, ia kembali berulah sehingga berurusan dengan pihak berwajib.
Ancaman Hong Dao yang mengetahui masa lalu Qi Luo yang kelam membuat gadis itu diserang mimpi buruk setiap malam, bayang-bayang kejadian traumatis yang dialaminya kembali muncul. Di tempat kuliah, ia mendapat berita dari Da Ye kalau kejadian dengan Hong Dao nampaknya benar-benar memukul Ling. Qi Luo memutuskan untuk mendatangi rumah pria itu.
Benar seperti dugaannya, Ling ada disana dan saat mengobrol, mengatakan bahwa dirinya sama persis dengan Hong Dao. Namun, kelembutan Qi Luo mampu menghibur pria itu. Keduanya berciuman, dan nyaris saja terjadi sesuatu yang lebih kalau saja Qi Luo tidak berteriak histeris. Pelan-pelan, mulai terkuak misteri dibalik ketakutan Qi Luo bermesraan dengan pria.
Ketika mengetahui Qi Luo tidak ada dirumah sakit, Ling sempat panik. Namun saat berjalan di koridor, dari jendela ia melihat selendang yang dipakai Qi Luo jatuh dari atap gedung. Ia langsung berlari sekencang-kencangnya, dan tiba tepat pada saat Hong Dao nyaris membunuh gadis yang dicintainya itu.
Hong Dao yang babak-belur dihajar Ling nyaris saja dijatuhkan dari atap gedung kalau saja Qi Luo tidak mencegah, namun pria aneh itu malah tertawa-tawa seperti orang gila. Ia mengatakan bahwa Ling berusaha menghindarinya karena tidak berani berhadapan dengan diri sendiri, yang memiliki sifat sebuas Hong Dao.
Ucapan tersebut benar-benar memukul batin Ling, ucapan Qi Luo yang bernada menghibur tidak mampu mengobati kesedihannya karena jauh didalam hatinya, ia merasa bahwa apa yang diucapkan Hong Dao benar adanya. Bahkan, Ling mengaku kalau dirinya sudah siap membunuh musuhnya tersebut dengan cara paling sadis.
Keesokan harinya Qi Luo mengajak Hong Dao bertemu, yang membuat pria itu heran dengan keberanian gadis itu. Qi Luo menasehati Hong Dao untuk tidak menyamakan Ling dengan dirinya, karena dunia Ling penuh warna dan apapun usahanya akan percuma. Tidak berkata apa-apa, Hong Dao beranjak pergi. Di tangga berjalan, ia kembali berulah sehingga berurusan dengan pihak berwajib.
Ancaman Hong Dao yang mengetahui masa lalu Qi Luo yang kelam membuat gadis itu diserang mimpi buruk setiap malam, bayang-bayang kejadian traumatis yang dialaminya kembali muncul. Di tempat kuliah, ia mendapat berita dari Da Ye kalau kejadian dengan Hong Dao nampaknya benar-benar memukul Ling. Qi Luo memutuskan untuk mendatangi rumah pria itu.
Benar seperti dugaannya, Ling ada disana dan saat mengobrol, mengatakan bahwa dirinya sama persis dengan Hong Dao. Namun, kelembutan Qi Luo mampu menghibur pria itu. Keduanya berciuman, dan nyaris saja terjadi sesuatu yang lebih kalau saja Qi Luo tidak berteriak histeris. Pelan-pelan, mulai terkuak misteri dibalik ketakutan Qi Luo bermesraan dengan pria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar